Imam Ghazali pernah protes kepada Nabi Khaidir AS karena sudah khalwat 7 tahun dikatakan belum sabar. Beliau bertanya bagaimana supaya bisa Sabar dengan benar?
Jawab Nabi Khaidir AS:
“Jadilah “orang-Nya”, sebab sabar itu adalah “As Sabur“, nama Sifat Allah. Jika mengenal sifat-af’al Allah, pasti menemukan hakikat sabar. Karena dengan cara seperti itu seseorang tidak mudah marah karena sudah “kenal”. Orang suka emosi / marah-marah dan tak mampu bersabar, itu karena ia “tak kenal” (belum makrifat).”
Firman Allah SWT:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. SUNGGUH, ALLAH BESERTA ORANG-ORANG YANG SABAR.” (Al Qur’an : Al-Baqarah : 153)
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Orang yang kuat bukanlah orang yang menang dalam perdebatan, perkelahian, ataupun pertempuran. Tapi orang yang kuat adalah orang sanggup dan mampu mengendalikan dirinya sendiri ketika dia sedang marah,” (Hadist Riwayat Bukhari).
Imam Ahmad bin Hanbal mencatat Riwayat Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq pernah dicaci-maki seorang Arab Badui. Nabi Muhammad SAW yang hadir saat itu tersenyum menyaksikan kesabaran Abu Bakar tidak terpancing emosi ketika dicaci-maki orang itu. Tapi ketika Abu Bakar mulai emosi & membalas cacian itu, Nabi SAW pun bangkit pergi meninggalkan Abu Bakar. Abu Bakar yang tersadar dan bingung mengejar Rasulullah SAW:
“Wahai Rasulullah, janganlah Anda biarkan aku dalam kebingungan yang sangat. Jika aku berbuat kesalahan, jelaskan kesalahanku,” pintanya.
Baca juga: Janda Semakin Terdepan
Rasulullah SAW menjawab, “Sewaktu ada seorang Arab badui itu datang lalu mencelamu, dan engkau tidak menanggapinya, aku tersenyum karena banyak Malaikat di sekelilingmu yang akan membelamu di hadapan Allah. Begitu pun, yang kedua kali ketika ia mencelamu dan engkau tetap membiarkannya, maka para Malaikat semakin bertambah banyak jumlahnya. Oleh sebab itu, aku tersenyum. Namun, ketika kali yang ketiga ia mencelamu dan engkau menanggapinya, dan engkau membalasnya, maka seluruh Malaikat pergi meninggalkanmu. Hadirlah Iblis di sisimu. Oleh karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengannya, dan aku tidak memberikan salam kepadanya.
Sabda Nabi Muhammad SAW:
اتَّقُوا دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ وَإِنْ كَانَ كَافِرًا فَإِنَّهُ لَيْسَ دُونَهَا حِجَابٌ
“Takutlah kalian atas doa orang yang terzalimi, meskipun ia orang kafir. Karena sesungguhnya tidak ada (antara ia dan Allah) penghalang” (Hadist Riwayat Ahmad)