Menggugah Iman, Membuka Mata Akhir Zaman

Ilustrasi matahari terbit dari barat, tanda kiamat sudah dekat.

Masjid Ittihadul Ikhwan, Bedahan – Ahad, 25 Mei 2025
Suasana khusyuk dan penuh antusiasme tampak memenuhi Masjid Ittihadul Ikhwan, Komplek BNI Bedahan, Sawangan, dalam kajian Risalah Ahlussunnah wal Jamaah yang mengangkat tema penting dan menggugah: Tanda-Tanda Kiamat Kubra – Matahari Terbit dari Barat.

Kajian ini disampaikan oleh Ustadz Fuad Munir, S.Pd.I, yang merupakan anggota Komisi Fatwa MUI Kota Depok, dan dibuka secara resmi oleh Ketua DKM, Ustadz Slamet. Dalam penyampaian materinya, Ustadz Fuad mengulas secara mendalam salah satu peristiwa besar yang akan terjadi menjelang hari kiamat, yaitu terbitnya matahari dari arah barat, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih riwayat Imam al-Bukhari.

Kajian Risalah Aswaja di Masjid Ittihadul Ikhwan, Komplek BNI Sawangan (25/5/2025)

Beliau membacakan sabda Rasulullah ﷺ kepada Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu:

“تَدْرِي أَيْنَ تَذْهَبُ؟ قُلْتُ: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: فَإِنَّهَا تَذْهَبُ حَتَّى تِسْجُدَ تَحْتَ العَرْشِ…”

“…Lalu matahari meminta izin untuk terbit kembali, namun tidak diizinkan. Lalu diperintahkan: ‘Kembalilah dari arah engkau datang.’ Maka ia pun terbit dari barat…” (HR. Bukhari, Kitab Bad’ul-Khalq)

Dalam penjelasannya, Ustadz Fuad mengutip pandangan dari Fath al-Bari yang menyatakan bahwa makna “sujud” matahari bisa diartikan sebagai kepatuhan para malaikat yang ditugaskan menjaganya, atau sebagai bentuk penyerahan total kepada kehendak Allah yang Maha Berkuasa. Al-Imam an-Nawawi rahimahullah juga menambahkan bahwa sujud matahari adalah bentuk kesadaran yang Allah ciptakan pada makhluk tersebut sesuai kehendak-Nya.

Kajian ini tidak hanya mengulas aspek teologis dan hadits, tetapi juga menjadi pengingat nyata akan dekatnya hari kiamat dan pentingnya bertaubat sebelum datangnya masa yang tak lagi diterima taubat, sebagaimana sabda Nabi ﷺ, “Taubat akan tertutup ketika matahari terbit dari barat.”

Acara ini ditutup dengan doa bersama dan ajakan untuk memperkuat iman serta memperbanyak amal shalih, mengingat setiap tanda kiamat yang disebutkan bukan hanya untuk diketahui, tetapi untuk menjadi peringatan bagi yang berakal.

Menurut Sains dan Astronomi

Dalam astronomi, matahari tampak terbit di timur dan terbenam di barat disebabkan oleh rotasi Bumi dari barat ke timur. Jadi, jika Bumi berhenti berputar, maka siang dan malam akan rusak. jika Bumi berputar ke arah sebaliknya, maka matahari akan tampak terbit dari barat.

Sedangkan menurut teori fisika dan astronomi, perubahan arah rotasi Bumi adalah mungkin, namun secara alami hampir mustahil tanpa gangguan ekstrem, seperti:

  • Tumbukan besar dari benda langit (seperti asteroid raksasa).
  • Gangguan gravitasi ekstrem dari planet atau bintang lain.
  • Perubahan arah rotasi seperti ini akan mengakibatkan kehancuran skala global, misalnya: tsunami masif, gempa hebat, gangguan medan magnet bumi.

Sains belum menemukan bukti bahwa hal ini pernah terjadi atau akan terjadi secara alami, tetapi secara teori fisika, tidak mustahil secara mutlak.

Apa Kata Ilmuwan?

NASA & ilmuwan geofisika penelitian tentang “pole shift” (pergeseran kutub) yang menyebutkan bahwa kutub magnetik bisa berpindah, dan bahkan kutub geografis pun bisa bergeser pada skala waktu jutaan tahun.Namun, pergeseran kutub tidak selalu berarti perubahan arah rotasi. Stephen Hawking (dalam kajian kosmologi) menyatakan, dalam konteks kosmologis, arah rotasi benda langit bisa berubah, tetapi tidak mudah dan tidak terjadi tanpa sebab besar.

Kesimpulan

Sebagai umat Islam, kita wajib meyakini fenomena diatas pasti akan terjadi, tinggal menunggu tanggal mainnya. Apakah bertentangan dengan sains? Tidak bertentangan, karena Islam menyatakan itu sebagai tanda kiamat yang wajib diimani sebagaimana rukun iman yang ke-5, iman kepada hari kiamat.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan